Senin, 04 Oktober 2010

PLH

Pemanfaatan Limbah Bambu Sebagai Alternatif Pembuatan Pupuk Kompos

Wednesday, 2. June 2010, 04:52:46
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dari dulu hingga sekarang, pohon bambu dipakai masyarakat untuk berbagai keperluan. Hal ini di dukung banyaknya jumlah pohon yang terdapat di lingkungan, mengingat pohon bambu cepat berkembang dan tumbuh subur di daerah tropis. Kebanyakan dari mereka hanya memanfaatkan pohon bambunya saja. Namun demikian untuk bagian pohon yang lain seperti ranting dan daun belum dimanfaatkan. Padahal apabila kita mau mengolah, limbah tersebut dapat bermanfaat untuk manusia.
Alasan lain yang melatarbelakangi penyusunan laporan ini adalah, karena banyak sekali warga masyarakat yang mengeluh tentang tingginya harga pupuk kimia atau pupuk buatan pabrik yang beredar di masayarakat. Hal ini semakin terasa berat, mengingat kebanyakan dari masyarakat kita adalah masyarakat petani, yang notabene tingkat atau daya belinya rendah.
Permasalahan yang di hadapi sekarang ini adalah banyak sekali dari limbah-limbah tersebut yang tidak dimanfaatkan untuk membantu masyarakat mensiasati tingginya harga pupuk yang beredar di masyarakat. Untuk itu kami mencoba memberikan solusi dengan cara melakukan pengolahan lebih lanjut terhadap limbah tersebut sehingga dapat dimanfaatkan dengan lebih maksimal oleh masyarakat.
B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut:
1. Bagaimana cara memanfaatkan limbah bambu?
2. Bagaimana mensiasati tingginya harga pupuk dengan memanfaatkan limbah bambu?
C. Tujuan Penelitian
Dari rumusan tersebut, dapat diambil tujuan penelitian sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui cara memanfaatkan limbah bambu
2. Untuk mensiasati tingginya harga pupuk dengan memanfaatkan limbah bambu
D. Manfaat Penelitian
Dari tujuan di atas dapat diketahui manfaat penelitian sebagai berikut:
1. Dapat mengetahui cara memanfaatkan limbah bambu
2. Dapat mensiasati tingginya harga pupuk dengan memanfaatkan limbah bambu


BAB II
METODOLOGI
A.Metode Penelitian
Dalam melakukan penelitian ini kami menggunakan metode eksperimen. Kami melaukan percobaan dengan menggunakan beberapa alat dan bahan yang kami butuhkan. Kemudian kami melakukan pengujian lapangan, dan kemudian menganalisis dan menuliskan hasilnya.
B.Populasi dan Sampel
Populasi yang kami gunakan dalam penelitian ini adalah limbah bambu.
Sampel yang kami gunakan adalah limbah bambu yang sudah kami batasi jumlahnya dan kami proses sedemikian rupa sehingga menjadi potongan kecil-kecil.
C.Tahap-tahap Penelitian
Dalam eksperimen ini, penyusun melakukan tahapan sebagai berikut :
1. Tahap Perencanaan dimana penyusun mengemukakan tujuan, manfaat yang nantinya dapat diambil, rumusan masalah, obyek masalah dan latar belakang.
2. Tahap Penelitian dimana kami melakukan eksperimen dengan bahan yang sudah kami sediakan.
3. Tahap Pelaksanan dimana kami melakukan segala prosedur, meneliti suatu obyek sehingga mendapatkan hasil sesuai dengan apa yang diharapkan.
D.Persiapan Penelitian
Instrumen yang digunakan dalam penelitian antara lain :
1. Buku- buku referensi.
2. Alat dan bahan yang digunakan dalam eksperimen
3. Buku catatan untuk menyimpan hasil penelitian.
E.Cara Kerja
Pertama kami mencari buku refrensi. Kemudian melakukan eksperimen dengan alat dan bahan yang telah kami sediakan. Lalu mendata infomasi yang didapat dari obyek penelitian dan menganalisis hasilnya. Setelah itu mengambil kesimpulan dan terakhir membuat laporan secara tertulis.





BAB III
PEMBAHASAN
A. Cara pemanfaatan limbah bambu
Ternyata limbah bambu yang selama ini tidak termanfaatkan mempunyai manfaat yang cukup besar dan menguntungkan untuk para petani, khususnya mereka yang tinggal di pedesaan. Hal ini karena limbah bambu dapat dimanfaatkan sebagai pupuk kompos. Selain lingkungan menjadi bersih karena sampah-sampah tersebut dimanfaatkan, hasilnya juga dapat digunakan untuk menyuburkan tanaman, khususnya untuk tanaman kebun atau pekarangan.
Adapun cara membuatnya adalah sebagai berikut.
 Siapkan sebuah lubang
 Kemudian cari juga daun serta ranting bambu yang sudah dibersihkan, keringkan, kemudian potong kecil-kecil.
 Masukkan ke dalam kantong plastik berukuran besar
 Campur dengan sedikit saja pupuk buatan
 Tambahkan kotoran kambing yang sudah disiapkan, campurkan.
 Setelah tercampur tambahkan pula tanah kemudian campurkan
 Setelah semuanya tercampur, baru masukkan kedalam lubang yang tadi sudah digali, setelah itu timbun kurang lebih 2/1,5 bulan
B. Mensiasati tingginya harga pupuk dengan limbah bambu.
Setelah tertimbun dua bulan, ambil campuran limbah bambu, kotoran kambing, dan tanah yang telah membusuk dengan cara mengangkat kantong plastik. Kemudian aduk campuran hingga merata, jemur dengan cara dianginkan supaya kalor berkurang.
Sesudah melewati proses-proses tersebut, pupuk kompos dari limbah bambu sudah dapat digunakan. Hal ini tentu sangat membantu para petani khususnya dalam mensiasati tingginya harga pupuk. Pupuk kompos ini secara ekonomis sangat murah karena dikerjakan dengan cara-cara tradisional dan berbahan baku limbah-limbah yang ada di sekitar kita. Dengan begitu, kita dapat menggunakan pupuk tanpa harus mengeluarkan banyak biaya.
Selain ekonomis pupuk kompos ini juga ramah lingkungan, tidak akan mencemari tanah dan habitat di sekitarnya, karena pupuk ini sama sekali tidak menggunakan bahan kimia. Dengan demikian kita banyak mendapatkan keuntungan di antaranya: biaya produksi yang rendah, mudahnya pembuatan, lingkungan yang terjaga kebersihannya karena adanya pemanfaatan sampah, serta ramah lingkungan.
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan:
Dari pembahasan di atas dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Limbah bambu akan bermanfaat jika dilakukan pengolahan yang tepat
2. Pupuk kompos dari limbah bambu banyak membantu petani dalam mensiasati tingginya harga pupuk pabrik
3. Pupuk kompos buatan mempunyai banyak keunggulan dibandingkan dengan pupuk buatan pabrik

B. Saran-Saran
1. Perlu adanya penelitian lebih lanjut mengenai pemanfaatan limbah bambu ini sehingga lebih bermanfaat untuk masyarakat.
2. Perlu adanya pembudidayaan atau sosialisasi dalam penggunaan pupuk kompos atau pupuk alami sehingga masyarakat tidak terlalu ketergantungan dengan pupuk buatan pabrik, khususnya untuk tanaman kebun.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar